Minggu, 03 November 2019

DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PRODUKTIF KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS LEVEL LANJUT ANGKATAN 3 KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS.








Laporan pengembangan diri


 






DISUSUN OLEH :
ASMI LARASATI, S.Pt
NIP : 19750912 200904 2 002











DINAS PENDIDIKAN KOTA LANGSA
SMK NEGERI 5 KOTA LANGSA
2015


 
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN  KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PRODUKTIF KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS LEVEL LANJUT ANGKATAN 3 KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS.






DISUSUN OLEH :
ASMI LARASATI, S.Pt
NIP : 19750912 200904 2 002









Disahkan oleh,                                                     Langsa, 23 Juni 2015
Kepala Sekolah,                                                   Penyusun,



Juari, ST, S.Pd                                                      Asmi Larasati, S.Pt
NIP. 19650605 198902 1 004                          NIP. 19750912 200904 2002




BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan Industrial Training, keberhasilannya ditandai dengan sejauh mana output (tamatan, dan produk barang / jasa) nya mempunyai relevansi dan keunggulan kompetitif, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional.
Untuk mencapai tujuan ini, program sekolah berorientasi pada kebutuhan pasar (demand driven), yang dikemas dalam competencies based training (CBT), dan strategi pembelajarannya dilaksanakan melalui kegiatan produksi/Production Based Training (PBT). Pendekatan pembelajaran menekankan bagaimana pesertadidik belajar/membelajarkan pesertadidik (student centered learning), belajar tuntas (mastery learning), dan Behavior Outcome Approach, agar pesertadidik mempunyai pengalaman belajar (learning experience).  Pendekatan ini sebagai upaya untuk menghasilkan tamatan yang professional , produktif, dan dilandasi dengan keterampilan berfikir secara kritis, kreatif, dan inovatif dalam menanggapi berbagai kondisi di lingkungan kerjanya.
Untuk bisa menghasilkan tamatan sebagaimana tersebut di atas, dibutuhkan guru yang memiliki kompetensi .  Salah satunya adalah kompetensi professional.  Menurut sanjaya (2008) komptensi professional adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan.  Kompetensi ini merupakan kompetensi yang sangat penting, oleh sebab langsung berhubungan dengan dengan kinerja yang ditampilkan.  Oleh sebab itu, tingkat keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari kompetensi ini.  Salah satu kemampuan yang berhubungan dengan kompetensi professional adalah kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya. 
Salah satu cara meningkatkan kompetensi professional guru adalah dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan, sebagaimana yang diselenggarakan Pusat Pengembangan dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Pertanian Cianjur yaitu Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Produktif Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas Level Lanjut Angkatan 3.
Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di Indonesia merupakan salah satu agenda utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam menjawab kebutuan pendidikan nasional serta persaingan dunia internasional.  Hal teresbut tercermin dari beberapa regulasi dan kebijakan pemerintah banyak sekali yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas sumberdaya manusia, sedangkan kualitas sumberdaya manusia dapat dialhirkan melalui proses pendidikan.  Pelaku utama pendidikan adalah pendidik dan tenaga kependidikan.
B.  Tujuan
Tujuan Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Produktif Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas Level Lanjut Angkatan 3 adalah :
1.      Memahami kebijakan Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam peningkatan kompetensi pendidik.
2.      Meningkatkan kompetensi dasar pedagogik.
3.      Meningkatkan kompetensi dasar professional dalam aspek penguasaan materi, struktur, konsep, pola pikir keilmuan dan aplikasi dari keilmuan khususnya dalam kegiatan usaha di bidang keahlian Agribisnis Ternak Unggas. 



BAB II
MATERI DIKLAT

A.  Materi Diklat
Materi Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Produktif Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas Level Lanjut Angkatan 3 Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas adalah sebagai berikut :
1.      Materi umum meliputi :  kebijakan pengembangan PTK
2.      Materi Pokok meliputi :
a.       Materi Pedagogik : Teori Belajar dan prinsip-prinsip Pembelajaran, Landasan dan Prinsip-prinsip Pengembangan kurikulum, Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran.
b.      Materi Profesional : Perencanaan usaha ternak unggas, Kandang dan peralatan ternak unggas, Pakan ternak unggas, Pemeliharaan ternak unggas, Penanganan kesehatan ternak unggas, dan Pemanenan ternak unggas, serta Rekording.
c.       Pre test dan Post test
3.      Materi Penunjang meliputi : Studi banding dan Uji kompetensi.
B.  Struktur Program
(Terlampir pada lampiran 1)
C.  Deskripsi Materi
1.  Kebijakan Pengembangan PTK
Materi ini membahas tentang kebijakan Pusat Pengembangan dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
2.  Strategi Komunikasi yang efektif
Materi ini membahas tentang strategi komunikasi yang efektif, empatik, dan santun, secara lisan, tulisan, dan/atau bentuk lain, yaitu : memahami konsep komunikasi, memehamai komunikasi interpersonal, antar pribadi dan kelompok, memahami, menyimak,mendengarkan dan berbicara efektif, mampu mengkomunikasikan secara efektif.
3.  Penyusunan KTSP
Materi ini membahas tentang teknik penyusunan KTSP bidang studi dan penulisan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), meliputi : perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan pengalaman belajar, pemilihan materi pembelajaran, menata materi, menyusun indicator keberhasilan hasil belajar.
4.  Penyusunan Perangkat dan Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar
Materi ini membahas tentang konsep dan penerapan teknik penilaian hasil belajar, meliputi prinsip penilaian, penyusunan kisi-kisi, penyusunan prosedur penilaian, mengembangkan instrument penilaian.
5.  Perencanaan usaha ternak unggas
Materi ini membahas tentang perencanaan kegiatan, bahan (SDM dan SDA), alat, waktu, studi kelayakan usaha (parameter produksi), finansial, manajemen operasional.
6.  Kandang dan peralatan ternak unggas
Materi ini membahas tentang lokasi, type dan system/model kandang, peralatan kandang, iklim mikro kandang dan persiapan kandang dan peralatan. 
7.  Pakan ternak unggas
Materi ini membahas tentang kebutuhan nutrisi bahan pakan, jenis-jenis bahan pakan dan pakan, kebutuhan pakan ternak unggas dan uji kualitas bahan pakan dan pakan.
8.  Penerimaan DOC
Materi ini membahas tentang persiapan penerimaan DOC, meliputi penghitungan kebutuhan luas brooding, pembuatan brooding, dan seleksi DOC.
9.  Pemeliharaan ternak unggas
Materi ini membahas tentang penerimaan DOC, pemberian pakan dan air minum, kontrol suhu, kelembaban dan sirkulasi udara serta control kepadatan, pertumbuhan dan keseragaman.
10.  Penanganan kesehatan ternak unggas
Materi ini membahas tentang identifikasi ternak sehat, metode pemeriksaan ternak, vaksinasi, antibiotik, dan jenis-jenis penyakit.
11.  Pemanenan ternak unggas
Materi ini membahas tentang persiapan pemanenan (waktu panen, peralatan, jadwal), pelaksanaan pemanenan dan evaluasi hasil produksi ternak unggas.
12.  Pre test/post test
Pre test/post test memuat soal-soal yang berkaitan dengan materi diklat.  Pre test untuk mengukur tingkat kemampuan peserta dan post tes untuk mengukur ketercapaian materi.

 13.  Uji Kompetensi
Materi ini membahas tentang proses pengujian dan penilaian yang dilakukan oleh penguji atau assessor uji kompetensi untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi hasil belajar peserta diklat dengan materi uji kompetensi Agribisnis Ternak.
14.  Orientasi Program
Materi ini membahas tentang program pelatihan yang telah dilaksanakan selama dua belas hari penyelenggaraan diklat.
15.  Evaluasi Penyelenggaraan
Materi ini membahas tentang sejauh mana peserta memahami materi diklat yang sudah diberikan dan meminta masukan tentang program yang telah dilaksanakan untuk perbaikan pelayanan selanjutnya.



BAB III
METODE PELAKSANAAN DIKLAT

A.  Metode
Metode pelaksanaan Materi Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Produktif Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas Level Lanjut Angkatan 3 Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas yang dilaksanakan terdiri dari diskusi, ceramah, penugasan, problem solving, dan praktek.
B.  Waktu dan Tempat
Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Produktif Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas Level Lanjut Angkatan 3 Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas dilaksanakan mulai tanggal 3 sd 16 Juni 2015 bertempat di PPPPTK Pertanian Cianjur. Jadwal  terlampir pada lampiran 2.
C.  Peserta
Peserta pelatihan terdiri dari 20 orang guru yang mengajar di SMK dengan Program Studi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas. 



BAB IV
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

A.  Strategi Komunikasi yang efektif, Penyusunan KTSP, dan Penyusunan Perangkat
      dan Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar

Materi ini disampaikan oleh Ir. Ibnu Umar, MP. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan, peserta dibekali kemampuan menyusun peta konsep menggunakan program Mindmanager.  Setiap materi pada sesi yang diampu beliau, peserta harus membuat peta konsep untuk ketiga materi tersebut.  Selanjutnya, salah satu peserta diminta mempresentasikan peta konsep yang telah disusunnya.
B.  Perencanaan usaha ternak unggas
Pada materi Perencanaan usaha ternak unggas peserta belajar tentang kelayakan usaha dengan melakukan penghitungan Net Present Value, Net Benefit Ratio, Gross Benefit Ratio dan IRR.  Peserta diberi sebuah tabel berupa angka-angka untuk kemudian diminta menghitung Net Present Value, Net Benefit Ratio, Gross Benefit Ratio dan IRR nya.
C.  Kandang dan peralatan ternak unggas, Penerimaan DOC  dan Pemeliharaan ternak
      Unggas

Pada materi ini, peserta melaksanakan praktek menghitung luas brooding dan melakukan persiapan kandang yang meliputi pemasangan brooding, memasang pemanas yang berupa gasolec, meletakkan litter, tempat pakan dan minum.  Selanjutnya peserta melakukan penimbangan DOC dalam boks untuk mengetahui bobot rata-rat DOC.  DOC diseleksi berdasarkan jenis kelaminnya melalui teknik feather sexing dan dilakukan pengamatan apakah DOC dalam kondisi sehat atau tidak.
Pada sesi tatap muka, widyaiswara meminta peserta secara berkelompok mendiskusikan pengamatan yang dilakukan di kandang.  Peserta diminta menyebutkan beberapa kekurangan yang mungkin masih ada di kandang tempat praktek.
D.  Pakan ternak unggas
Pada sesi Pakan ternak unggas, dua materi penting yang disampaikan adalah menyusun formulasi pakan menggunakan tiga dan empat bahan pakan.  Selanjutnya peserta diberi soal latihan untuk dikerjakan.  Kemudian salah satu peserta diminta menyampaikan hasil kerjanya untuk dipastikan kebenarnnya.  Materi lain adalah indentifikasi bahan pakan/pakan.  Peserta diperlihatkan jenis-jenis bahan pakan/pakan kemudian diminta untuk mengidentifikasi sendiri, selanjutnya widyaiswara melakukan pengoreksian terhadap hasil identifikasi yang telah dilakukan peserta.
E.  Penanganan kesehatan ternak unggas
Pada kegiatan Penanganan kesehatan ternak unggas peserta melakukan praktek vaksinasi tetes mata dan suntik subcutan menggunakan saccorec.
F.  Pemanenan ternak unggas
Materi tentang pemanenan dilakukan hanya dengan menonton tayangan video yang menunjukkan pemanenan secara tradisional dan modern.  Selanjutnya peserta secara berkelompok membahas tentang keunggulan dan kelemahan masing-masing jenis pemanenan.
G.  Uji Kompetensi
Peserta melakukan praktek secara individual berkaitan dengan materi yang pernah diajarkan selama diklat.  Uji kompetensi yang dilakukan peserta yaitu melakukan identifikasi bahan pakan/pakan, persiapan kandang dan peralatan, penerimaan DOC dan seleksi, kemudian vaksinasi.
H.  Kunjungan
Kunjungan industri dilaksanakan di peternakan ayam pedaging Jebrod Farm, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.  Pada peternakan ini, kandang dibangun dengan lantai disemen yang kemudian dialasi sekam padi.  Terdapat tujuh buah kandang dengan kapasitas kandang masing-masing 6000 ekor.  Strain ayam yang dipelihara adalah strain Hubbard.







BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.  Kesimpulan
Materi yang diberikan pada Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Produktif Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas Level Lanjut Angkatan 3 Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas sebagian besar telah memenuhi kebutuhan peserta terutama untuk materi unggas pedaging.  Namun pada materi penanganan kesehatan, tidak diajarkan cara mengambil sampel darah.  Selain itu, pada sesi pemanenan juga tidak dilaksanakan praktek secara langsung.
B.  Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat penulis berikan adalah :
1.  Penambahan materi praktek berupa pengambilan sampel darah.
2.  Perlu diadakannya praktek pemanenan ayam secara langsung.



DAFTAR PUSTAKA

Panduan Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Produktif Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas Level Lanjut Angkatan 3 Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas. 2015. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pengembangan dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian. Cianjur.
Sanjaya, W. 2008.  Kurikulum dan Pembelajaran. Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta :  Kencana Prenada Media Group.
Bahan Ajar Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Produktif Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas Level Lanjut Angkatan 3 Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas. 2015. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pengembangan dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian. Cianjur.



Dokumentasi

 Kegiatan tatap muka di kelas

 Pemasangan Brooding Ring

 Menyalakan gasolec/pemanas

 Diskusi kelompok

 Vaksinasi tetes mata

 Presentasi hasil diskusi


Vaksinasi subcutan/dibawah kulit