Laporan pengembangan diri
DISUSUN OLEH :
ASMI LARASATI, S.Pt
NIP : 19750912 200904 2 002
DINAS PENDIDIKAN KOTA LANGSA
SMK NEGERI 5 KOTA LANGSA
2015
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI GURU
PRODUKTIF KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS LEVEL LANJUT ANGKATAN 3
KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS.
DISUSUN OLEH :
ASMI LARASATI, S.Pt
NIP : 19750912 200904 2 002
Disahkan oleh,
Langsa, 23 Juni 2015
Kepala Sekolah,
Penyusun,
Juari, ST, S.Pd
Asmi Larasati, S.Pt
NIP. 19650605 198902 1 004
NIP. 19750912 200904 2002
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan
Industrial Training, keberhasilannya ditandai dengan sejauh mana output
(tamatan, dan produk barang / jasa) nya mempunyai relevansi dan keunggulan
kompetitif, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional.
Untuk mencapai tujuan ini, program sekolah
berorientasi pada kebutuhan pasar (demand driven), yang dikemas dalam competencies
based training (CBT), dan strategi pembelajarannya dilaksanakan melalui
kegiatan produksi/Production Based Training (PBT). Pendekatan
pembelajaran menekankan bagaimana pesertadidik belajar/membelajarkan
pesertadidik (student centered learning), belajar tuntas (mastery
learning), dan Behavior Outcome Approach, agar pesertadidik
mempunyai pengalaman belajar (learning experience). Pendekatan ini sebagai upaya untuk
menghasilkan tamatan yang professional , produktif, dan dilandasi dengan
keterampilan berfikir secara kritis, kreatif, dan inovatif dalam menanggapi
berbagai kondisi di lingkungan kerjanya.
Untuk bisa menghasilkan tamatan sebagaimana
tersebut di atas, dibutuhkan guru yang memiliki kompetensi . Salah satunya adalah kompetensi professional. Menurut sanjaya (2008) komptensi professional
adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyelesaian
tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini
merupakan kompetensi yang sangat penting, oleh sebab langsung berhubungan
dengan dengan kinerja yang ditampilkan. Oleh
sebab itu, tingkat keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari kompetensi
ini. Salah satu kemampuan yang
berhubungan dengan kompetensi professional adalah kemampuan dalam penguasaan
materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya.
Salah satu cara meningkatkan kompetensi
professional guru adalah dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan, sebagaimana
yang diselenggarakan Pusat Pengembangan dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (P4TK) Pertanian Cianjur yaitu Diklat Peningkatan Kompetensi Guru
Produktif Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas Level Lanjut Angkatan 3.
Peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan (PTK) di Indonesia merupakan salah satu agenda utama Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dalam menjawab kebutuan pendidikan nasional serta
persaingan dunia internasional. Hal teresbut
tercermin dari beberapa regulasi dan kebijakan pemerintah banyak sekali yang
berkaitan dengan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan suatu
bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas sumberdaya manusia, sedangkan kualitas
sumberdaya manusia dapat dialhirkan melalui proses pendidikan. Pelaku utama pendidikan adalah pendidik dan
tenaga kependidikan.
B.
Tujuan
Tujuan Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Produktif Kompetensi Keahlian
Agribisnis Ternak Unggas Level Lanjut Angkatan 3 adalah :
1. Memahami kebijakan Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam peningkatan
kompetensi pendidik.
2. Meningkatkan kompetensi dasar pedagogik.
3. Meningkatkan kompetensi dasar professional dalam aspek penguasaan
materi, struktur, konsep, pola pikir keilmuan dan aplikasi dari keilmuan
khususnya dalam kegiatan usaha di bidang keahlian Agribisnis Ternak
Unggas.
BAB II
MATERI DIKLAT
A. Materi Diklat
Materi Diklat Peningkatan Kompetensi Guru
Produktif Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas Level Lanjut Angkatan 3
Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas adalah sebagai berikut :
1. Materi umum meliputi : kebijakan
pengembangan PTK
2. Materi Pokok meliputi :
a. Materi Pedagogik : Teori Belajar dan prinsip-prinsip Pembelajaran,
Landasan dan Prinsip-prinsip Pengembangan kurikulum, Pendekatan, Strategi,
Metode dan Teknik Pembelajaran.
b. Materi Profesional : Perencanaan usaha ternak unggas, Kandang dan
peralatan ternak unggas, Pakan ternak unggas, Pemeliharaan ternak unggas,
Penanganan kesehatan ternak unggas, dan Pemanenan ternak unggas, serta
Rekording.
c. Pre test dan Post test
3. Materi Penunjang meliputi : Studi banding dan Uji kompetensi.
B.
Struktur Program
(Terlampir pada lampiran 1)
C.
Deskripsi Materi
1. Kebijakan
Pengembangan PTK
Materi ini membahas tentang kebijakan Pusat
Pengembangan dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
2. Strategi
Komunikasi yang efektif
Materi ini membahas tentang strategi
komunikasi yang efektif, empatik, dan santun, secara lisan, tulisan, dan/atau
bentuk lain, yaitu : memahami konsep komunikasi, memehamai komunikasi
interpersonal, antar pribadi dan kelompok, memahami, menyimak,mendengarkan dan
berbicara efektif, mampu mengkomunikasikan secara efektif.
3. Penyusunan
KTSP
Materi ini membahas tentang teknik
penyusunan KTSP bidang studi dan penulisan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), meliputi : perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan pengalaman belajar,
pemilihan materi pembelajaran, menata materi, menyusun indicator keberhasilan
hasil belajar.
4. Penyusunan
Perangkat dan Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar
Materi ini membahas tentang konsep dan
penerapan teknik penilaian hasil belajar, meliputi prinsip penilaian,
penyusunan kisi-kisi, penyusunan prosedur penilaian, mengembangkan instrument
penilaian.
5. Perencanaan
usaha ternak unggas
Materi ini membahas tentang perencanaan
kegiatan, bahan (SDM dan SDA), alat, waktu, studi kelayakan usaha (parameter
produksi), finansial, manajemen operasional.
6. Kandang dan
peralatan ternak unggas
Materi ini membahas tentang lokasi, type
dan system/model kandang, peralatan kandang, iklim mikro kandang dan persiapan
kandang dan peralatan.
7. Pakan ternak
unggas
Materi ini membahas tentang kebutuhan
nutrisi bahan pakan, jenis-jenis bahan pakan dan pakan, kebutuhan pakan ternak
unggas dan uji kualitas bahan pakan dan pakan.
8. Penerimaan
DOC
Materi ini membahas tentang persiapan
penerimaan DOC, meliputi penghitungan kebutuhan luas brooding, pembuatan
brooding, dan seleksi DOC.
9. Pemeliharaan
ternak unggas
Materi ini membahas tentang penerimaan DOC,
pemberian pakan dan air minum, kontrol suhu, kelembaban dan sirkulasi udara
serta control kepadatan, pertumbuhan dan keseragaman.
10. Penanganan
kesehatan ternak unggas
Materi ini membahas tentang identifikasi
ternak sehat, metode pemeriksaan ternak, vaksinasi, antibiotik, dan jenis-jenis
penyakit.
11. Pemanenan
ternak unggas
Materi ini membahas tentang persiapan
pemanenan (waktu panen, peralatan, jadwal), pelaksanaan pemanenan dan evaluasi
hasil produksi ternak unggas.
12. Pre
test/post test
Pre test/post test memuat soal-soal yang berkaitan dengan
materi diklat. Pre test untuk mengukur
tingkat kemampuan peserta dan post tes untuk mengukur ketercapaian materi.
13. Uji
Kompetensi
Materi ini membahas tentang proses
pengujian dan penilaian yang dilakukan oleh penguji atau assessor uji
kompetensi untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi hasil belajar peserta
diklat dengan materi uji kompetensi Agribisnis Ternak.
14. Orientasi
Program
Materi ini membahas tentang program
pelatihan yang telah dilaksanakan selama dua belas hari penyelenggaraan diklat.
15. Evaluasi Penyelenggaraan
Materi ini membahas tentang sejauh mana
peserta memahami materi diklat yang sudah diberikan dan meminta masukan tentang
program yang telah dilaksanakan untuk perbaikan pelayanan selanjutnya.
BAB III
METODE PELAKSANAAN DIKLAT
A. Metode
Metode pelaksanaan Materi Diklat Peningkatan
Kompetensi Guru Produktif Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas Level
Lanjut Angkatan 3 Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas yang
dilaksanakan terdiri dari diskusi, ceramah, penugasan, problem solving, dan
praktek.
B. Waktu dan Tempat
Diklat Peningkatan Kompetensi Guru
Produktif Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas Level Lanjut Angkatan 3
Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas dilaksanakan mulai tanggal 3 sd 16
Juni 2015 bertempat di PPPPTK Pertanian Cianjur. Jadwal terlampir pada lampiran 2.
C. Peserta
Peserta pelatihan terdiri dari 20 orang
guru yang mengajar di SMK dengan Program Studi Keahlian Agribisnis Ternak
Unggas.
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Strategi
Komunikasi yang efektif, Penyusunan KTSP, dan Penyusunan Perangkat
dan Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar
Materi ini disampaikan oleh Ir. Ibnu Umar,
MP. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan, peserta dibekali kemampuan
menyusun peta konsep menggunakan program Mindmanager. Setiap materi pada sesi yang diampu beliau,
peserta harus membuat peta konsep untuk ketiga materi tersebut. Selanjutnya, salah satu peserta diminta
mempresentasikan peta konsep yang telah disusunnya.
B. Perencanaan
usaha ternak unggas
Pada materi Perencanaan usaha ternak unggas
peserta belajar tentang kelayakan usaha dengan melakukan penghitungan Net
Present Value, Net Benefit Ratio, Gross Benefit Ratio dan IRR. Peserta diberi sebuah tabel berupa
angka-angka untuk kemudian diminta menghitung Net Present Value, Net Benefit
Ratio, Gross Benefit Ratio dan IRR nya.
C. Kandang
dan peralatan ternak unggas, Penerimaan DOC
dan Pemeliharaan ternak
Unggas
Pada materi ini, peserta melaksanakan
praktek menghitung luas brooding dan melakukan persiapan kandang yang meliputi
pemasangan brooding, memasang pemanas yang berupa gasolec, meletakkan litter,
tempat pakan dan minum. Selanjutnya
peserta melakukan penimbangan DOC dalam boks untuk mengetahui bobot rata-rat
DOC. DOC diseleksi berdasarkan jenis
kelaminnya melalui teknik feather sexing dan dilakukan pengamatan apakah DOC
dalam kondisi sehat atau tidak.
Pada sesi tatap muka, widyaiswara meminta
peserta secara berkelompok mendiskusikan pengamatan yang dilakukan di
kandang. Peserta diminta menyebutkan
beberapa kekurangan yang mungkin masih ada di kandang tempat praktek.
D. Pakan
ternak unggas
Pada sesi Pakan ternak unggas, dua materi
penting yang disampaikan adalah menyusun formulasi pakan menggunakan tiga dan
empat bahan pakan. Selanjutnya peserta
diberi soal latihan untuk dikerjakan.
Kemudian salah satu peserta diminta menyampaikan hasil kerjanya untuk
dipastikan kebenarnnya. Materi lain
adalah indentifikasi bahan pakan/pakan. Peserta
diperlihatkan jenis-jenis bahan pakan/pakan kemudian diminta untuk
mengidentifikasi sendiri, selanjutnya widyaiswara melakukan pengoreksian
terhadap hasil identifikasi yang telah dilakukan peserta.
E. Penanganan
kesehatan ternak unggas
Pada kegiatan Penanganan kesehatan ternak
unggas peserta melakukan praktek vaksinasi tetes mata dan suntik subcutan
menggunakan saccorec.
F. Pemanenan
ternak unggas
Materi tentang pemanenan dilakukan hanya
dengan menonton tayangan video yang menunjukkan pemanenan secara tradisional
dan modern. Selanjutnya peserta secara
berkelompok membahas tentang keunggulan dan kelemahan masing-masing jenis
pemanenan.
G. Uji Kompetensi
Peserta melakukan praktek secara individual
berkaitan dengan materi yang pernah diajarkan selama diklat. Uji kompetensi yang dilakukan peserta yaitu
melakukan identifikasi bahan pakan/pakan, persiapan kandang dan peralatan,
penerimaan DOC dan seleksi, kemudian vaksinasi.
H. Kunjungan
Kunjungan industri dilaksanakan di
peternakan ayam pedaging Jebrod Farm, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur. Pada peternakan ini, kandang dibangun dengan
lantai disemen yang kemudian dialasi sekam padi. Terdapat tujuh buah kandang dengan kapasitas
kandang masing-masing 6000 ekor. Strain
ayam yang dipelihara adalah strain Hubbard.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Materi yang diberikan pada Diklat Peningkatan
Kompetensi Guru Produktif Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas Level
Lanjut Angkatan 3 Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas sebagian besar
telah memenuhi kebutuhan peserta terutama untuk materi unggas pedaging. Namun pada materi penanganan kesehatan, tidak
diajarkan cara mengambil sampel darah.
Selain itu, pada sesi pemanenan juga tidak dilaksanakan praktek secara
langsung.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang
dapat penulis berikan adalah :
1. Penambahan
materi praktek berupa pengambilan sampel darah.
2. Perlu
diadakannya praktek pemanenan ayam secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Panduan Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Produktif Kompetensi Keahlian
Agribisnis Ternak Unggas Level Lanjut Angkatan 3 Kompetensi Keahlian Agribisnis
Ternak Unggas. 2015. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pengembangan
dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian. Cianjur.
Sanjaya, W. 2008. Kurikulum dan
Pembelajaran. Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Bahan Ajar Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Produktif Kompetensi
Keahlian Agribisnis Ternak Unggas Level Lanjut Angkatan 3 Kompetensi Keahlian
Agribisnis Ternak Unggas. 2015. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat
Pengembangan dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian.
Cianjur.
Dokumentasi
Kegiatan tatap muka di kelas
Pemasangan Brooding Ring
Menyalakan gasolec/pemanas
Diskusi kelompok
Vaksinasi tetes mata
Presentasi hasil diskusi
Vaksinasi subcutan/dibawah kulit
Pemasangan Brooding Ring
Menyalakan gasolec/pemanas
Diskusi kelompok
Vaksinasi tetes mata
Presentasi hasil diskusi
Vaksinasi subcutan/dibawah kulit