Laporan pengembangan diri
DISUSUN OLEH :
ASMI LARASATI, S.Pt
NIP : 19750912 200904 2 002
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 tahun 2007 mengenai Standar
Kompetensi Guru menyatakan bahwa guru harus memiliki empat kompetensi utama
yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi social, dan
kompetensi professional. Salah satu
aspek kompetensi pedagogik adalah guru mampu melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran. Hal
itu dapat dilakukan antara lain dengan penelitian tindakan kelas. Guru juga harus memiliki kompetensi
professional yaitu mampu mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan
dengan melakukan tindakan reflektif yang diantaranya juga dengan melakukan
penelitian tindakan kelas.
Namun demikian, masih banyak dijumpai guru yang kesulitan menyusun
laporan penelitian tindakan kelas sehingga berimbas pada lambatnya proses
kenaikan pangkat, karena menyusun laporan penelitian tindakan kelas disamping
untuk meningkatkan kompetensi guru, juga sebagai salah satu syarat untuk dapat
naik pangkat. Oleh karena itu, pelatihan
karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Propinsi Aceh sangat
dibutuhkan kalangan guru untuk membenatu meningkatkan kompetensinya.
B. Tujuan
Tujuan pelatihan karya tulis ilmiah bagi guru SD – SMA sederajat ini antara
lain :
1.
Guru dapat menyusun proposal dan laporan penelitian tindakan kelas.
2.
Guru dapat meningkatkan kompetensinya.
BAB II
METODE PELAKSANAAN DIKLAT
A. Metode
Metode pelaksanaan Pelatihan Karya Tulis Ilmiah yang dilaksanakan
terdiri dari diskusi, ceramah, penugasan, problem solving, dan praktek.
B. Waktu dan
Tempat
Pelatihan Karya Tulis Ilmiah dilaksanakan mulai tanggal 8 sd 11 Mei 2015
bertempat di Aula SMA 1 Kota Langsa.
C. Peserta
Peserta pelatihan terdiri dari 50 orang guru yang mengajar di SD – SMA
sederajat sekota Langsa.
D. Materi Diklat
Materi Pelatihan Karya Tulis Ilmiah yang diberikan adalah sebagai
berikut :
1. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas
2. Metode Penelitian
3. Penyusunan Proposal Penelitian.
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas
Materi
Hakikat Penelitian Tindakan Kelas diawali dengan penjelasan tentang macam-macam
pengembangan profesi guru dan macam kegiatan karya tulis ilmiah yang merupakan
bagian dari pengembangan profesi.
Selanjutnya, menyinggung tentang karya tulis ilmiah, tutor memaparkan
langkah-langkah penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimulai dari pengertian, bidang kajian,
karakteristik PTK, Langkah-langkah penyusunan, dll. Pada sesi ini, tutor memberikan contoh cara
merumuskan masalah penelitian dan hipotesis, berikut siklus yang ada dalam
pelaksanaan PTK.
Materi lebih
rinci disampaikan pada hand out yang kedua.
Pada hand out tersebut, tutor memberikan contoh cara memilih masalah,
merumuskan masalah, tujuan dan yang lebih penting lagi adalah membuat judul PTK
berdasarkan rumusan masalah yang telah diperoleh. Dengan demikian, peserta paham bagaimana
membuat judul PTK melalui tahapan memilih masalah, menurumuskan, mencari solusi
dilanjutkan dengan menyusun judul.
2. Metodologi Penelitian
Pada materi
Metodologi penelitian, metode kegiatan yang digunakan adalah ceramah dan tanya
jawab. Tutor menjelaskan tentang
perbedaan antara metode dengan metodologi.
Jika metodologi menjelaskan mengenai alur pemikiran umum atau menyeluruh
dan gagasan teoritis suatu penelitian, maka metode menjelaskan teknik apa yang
digunakan dalam penelitian tersebut, apakah melalui survey, mengungkap fakta,
ekspreimen, naturalistik, kebijakan, tindakan, evaluasi ataupun penelitian
sejarah. Metodologi penenlitian disebut
juga sebagai strategi pemecah masalah atau bagaimana memecahkan masalah
penelitian dan menemukan jawaban.
Pemilihan metodologi penelitian sangat menentukan agar pertanyaan
penelitian dapat terjawab dengan tepat dan benar.
Sesi
Metodologi Penelitian membahasa tentang metode yang akan dilaksanakan pada saat
melakukan Penelitian Tindakan Kelas.
Selanjutnya, menjelaskan tentang data yang akan digunakan dan cara
mendapatkannya. Kemudian, dipaparkan
juga teknik mengumpulkan data apakah melalui observasi, wawancara, dll.
3. Penyusunan Proposal Penelitian.
Metode
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada materi Penyusunan Proposal Penelitian
adalah diskusi dan praktek. Oleh tutor,
peserta diminta membuat permasalahan pembelajaran di kelas, kemudian dari 50
permasalahan pembelajaran dari peserta diseleksi menjadi hanya 10 buah saja. Selanjutnya, peserta diminta membentuk 10
kelompok dan tiap kelompok mendapatkan satu permasalahan pembelajaran. Satu kelompok tersebut diberi tugas untuk
membuat proposal penelitian berdasarkan permasalahan pembelajaran yang sudah
diterima. Proposal penelitian yang hanya
berupa garis besar tersebut ditulis di dalam formulir yang telah dibagikan
tutor. Setiap kelompok mendiskusikan
proposal yang akan dibuat dengan mengikuti kerangka laporan yang sudah tersedia.
Pada akhir sesi, tutor meminta seluruh
kelompok dengan satu wakilnya untuk mempresentasikan hasil diskusinya di
depan. Setiap satu kelompok maju dan
menyampaikan hasil kerja kelompok, maka peserta dari kelompok lain diminta
untuk bertanya, memberi tanggapan, atau masukannya.
Berdasarkan tanggapan dan masukan dari
peserta lain, maka kelompok yang telah menyajikan hasil kerja kelompoknya dapat
mengetahui kekurangan proposal PTK yang telah dibuatnya dan langsung dapat
membetulkan hasil kerjanya saat itu juga.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Materi yang diberikan pada Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru SD –
SMA Sederajat Sekota Langsa Tahun 2015 sebagian besar telah memenuhi kebutuhan
peserta. Hal ini ditunjukkan dengan isi
materi yang disusun secara sistematis, disampaikan mulai dari pemahaman konsep
sampai praktiknya. Namun demikian,
alokasi waktu yang dikelola oleh tutor kurang sesuai, banyak menyampaikan
cerita (meski mendidik) sehingga terdapat materi yang disampaikan agak
tergesa-gesa.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang
dapat penulis berikan adalah :
1. Pengelolaan
waktu perlu disesuaikan.
Dokumentasi