Minggu, 28 Februari 2021

Koleksi buku saya Mahir Menulis

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2189900365792439"
     crossorigin="anonymous"></script>
Beberapa tahun belakangan saya tidak pernah lagi menerbitkan artikel.  Bukan karena saya tidak menulis, saya sering menulis, tetapi saya merasa setiap artikel yang saya buat banyak yang tidak selesai.  Minimnya bahan bacaan dan rasa malas yang menyerang saya akui sebagai faktor yang menyebabkan tulisan-tulisan saya tidak tuntas, kurang berkualitas dan akhirnya tidak bisa diterbitkan.  
Beberapa buku yang saya susun, juga tidak kelar padahal saya sudah memegang nama penerbit untuk bisa membantu menerbitkan buku.  Aduh....rasanya kepala saya memang sedang hang.  Saya tidak setrengginas dulu dalam menulis. Bagi saya tidak saya anggap sebagai menulis kalau tidak sampai dimuat di media massa.  Koleksi tulisan saya memang banyak, geramnya kenapa malas kali menyelesaikan.  Belum selesai satu tulisan, udah ganti topik lain.  Begitu juga belum kelar satu buku, buku dengan tema lain sudah mau saya buat.
Sewaktu hendak menulis buku tentang menulis artikel...itu pun macet juga.  Udah terserang malas mengedit.  Saya merasa kurang referensi terkait dengan materi yang mau saya tulis.  Akhirnya...saya membeli buku-buku yang berkaitan dengan penulisan artikel ilmiah.  Siapa tahu bisa sekalian merefresh otak saya. Alhamdulillah saya mendapatkan buku yang saya inginkan.  Berikut ini salah satu buku yang saya miliki.
Buku ini bagus lho untuk dijadikan sumber bacaan.  Dalam buku ini, penulis mengawali bab dengan memotivasi pembacanya menggunakan nilai-nilai agama.  Inti yang bisa saya tarik dari motivasi yang diberikan adalah bahwa kegiatan menulis pun sebenarnya adalah ibadah.  Apalagi jika dari tulisan itu bisa bermanfaat bagi orang lain.  Pada ban-ban berikutnya baru lah sang penulis memaparkan tentang apa itu artikel opini, esai, tajuk rencana, kolom, dan resensi buku.  Membaca buku ini nggak ribet-ribet amat bahasanya.  Enak, mengalir.  Untuk pemula juga bagus, hanya saja contoh tulisan yang ditunjukkan penulis menurut saya terlalu tinggi.  Yach...contoh tulisan orang-orang yang sudah pinter banget.
Di bab bagian belakang, penulis juga memaparkan penggunaan tanda baca.  Buat orang yang sudah baca buku ini, kalau menyusun tulisan menggunakan komputer Insya Allah tulisannya sudah tidak acak2an dikarenakan penempatan tanda baca yang tidak sesuai.  Minimal saat menulis surat resmi gitu.
Menurut saya, tidak rugi membeli buku ini dan menjadikannya sebagai salah satu koleksi perpustakaan kita.  Masalah harga? Udah lupa berapa saya beli.  Saya beli secara online.  Kualitas kertasnya bagus, Insya Allah bisa tahan lama.  Saya tidak bermaksud promosi, tetapi tidak ada salahnya juga saya infokan buku ini bagi mereka yang mungkin merasa bahwa tulisan ini bermanfaat.  Semoga bernilai ibadah.


Minggu, 21 Februari 2021

Cerita di balik sebuah mesin jahit mini

Cerita ini berawal saat aku berkunjung ke rumah saudaraku di Batam.  Ani, namanya.  Saat menginap di rumahnya, kami banyak bercerita tentang segala macam tak terkecuali urusan sebagai perempuan.  Dia seorang perempuan lulusan SMA.  Saat bercerita, dia berkata padaku..."Kita ini lah seorang perempuan perlu juga punya keterampilan..misalnya menjahit...minimal bisa untuk jahit-jahit baju koyak."

Dalam hati aku berkata, oh iya juga ya.  Teringatku, baju koyak anak-anak kalau dibawa ke tukang jahit bisa habis antara 25 sampai 30 ribu. Baju koyak anak-anak kan tidak cuma sekali dua kali.  Belum lagi kalau kita malas bawa ke tukang jahit.  

Aku jadi teringat saat dulu kuliah aku pernah belajar menjahit.  Sayangnya tidak kuteruskan karena saat itu menjahit rasanya sulit sekali.  Aku malu dengan teman yang laki-laki tapi sudah lancar mengoperasikan mesin jahit.

Sampai suatu ketika saat aku pulang ke Langsa, aku melihat ada orang menjual mesin jahit model baru.  Bukan model digenjot, tapi dipijak pakai pedal.  Aku pun singgah dan bertanya berapa harga mesin jahit tersebut serta bagaimana cara mengoperasikan.  Iih ternyata gampang sekali. Kepada penjual aku pun mengucapkan terima kasih. "Ya coba nanti ya mana tau ada uang." Kataku.

Mesin jahit yang ditawarkan itu seharga hampir tiga juta.  Sebenarnya saat itu uang sebesar itu aku punya, cuma sayang kalau harus dihabiskan untuk itu.  Kebutuhanku lain kan juga banyak.  Akhirnya teringat lah aku dengan gaya hidup belanja online.  Sebelumnya aku pernah membeli TV mini dengan harga dibawah satu juta.  Kucoba-coba seraching melalui marketplace langganan ku seputar mesin jahit.  Begitu kubuka info tentang mesin jahit, berbagai gambar tentang mesin jahit berikut merk, ukuran, dan harga terpampang disitu.  Sampai akhirnya kubeli mesin jahit ukuran mini seperti dibawah ini.

Mesin jahitnya mungil dan lucu.  Aku senang sekali.  Aku bersyukur mendapatkan barang ini.  Tidak harus keluar uang banyak.  Mudah lho mengoperasikan mesin jahit ini.  Begitu kucoba langsung serrrr....kuambil satu persatu celana atau baju koyak yang ada di lemari.  Kujahit dengan mesin itu dan Alhamdulilah kelar.  Kusayang-sayang betul mesin jahit itu, kusimpan rapi setelah kupakai.  Dengan mesin jahit ini, Alhamdulilah bisa kuhemat pengeluaran.  25 sampai 30 ribu untuk baju koyak sekarang bisa untuk kebutuhan lain.

Jumat, 19 Februari 2021

Presentasi lembar kerja

Selasa, 16 Februari 2021 SMK Negeri 5 Langsa mengadakan kegiatan presentasi lembar kerja guru.  Pelaksanaan kegiatan di lakukan di ruang guru pada pukul 10.00 dengan dihadiri oleh pengawas pembina, ketua MKPS, dan Kacabdin wilayah kota Langsa.  Kegiatan presentasi diikuti oleh guru sebanyak 35 orang.













Monitoring kegiatan prakerin

Setelah keberangkatan siswa kelas XI ATU melaksanakan kegiatan prakerin, seminggu yang lalu.  Maka, pada hari Kamis tanggal 18 Februari 2021, saya bersama Bu Mala ditugaskan kajur ATU untuk melakukan kegiatan monitoring.  Dikarenakan lokasi yang jauh berada di dalam perkebunan sawit kami berdua mengajak pak Ananto untuk menemani sekaligus menunjukkan jalan.  Pada saat keberangkatan, kami memang tidak ikut mengantar anak-anak.

Lokasi kegiatan prakerin siswa peternakan memang selalu menantang.  Tempatnya jauh dan jalan yang harus ditempuh tidaklah mulus.  Saya berboncengan dengan Bu Mala ke sana.  Saya pastikan kendaraan dalam keadaan baik dan full bensin, berharap perjalanan akan baik-baik saja.  Sempat beberapa kali Bu Mala harus turun karena saya tidak yakin  jalan tersebut mampu saya lewati.  Banyak batu dan menanjak.


Alhamdulillah, sampai juga saya di kandang tempat anak-anak praktik.  Anak-anak tampak antusias menyambut kami datang.

Kami banyak berbincang tentang kegiatan yang sudah dilaksanakan anak-anak.  Bertanya apakah ada kendala dan meyakinkan mereka bahwa begini lah dunia peternakan harus banyak sabar dan harus tangguh.




Kami melakukan monitoring tidak lama...maklum lah emak-emak.  

Oke dech, Insya Allah monitoring ke depan jumpa lagi ya anak-anak.







Pemberangkatan siswa prakerin

Hari Kamis tanggal 11 Februari 2021 Yang lalu kepala SMK Negeri 5 Langsa melepas keberangkatan siswa kelas XI ATU untuk melaksanakan kegiatan prakerin.







Rabu, 10 Februari 2021

Sekelumit coretan untuk pak guru

Satu hari yang lalu, melalui akun Facebook, seorang kawan mengabarkan bahwa Pak Anwari guru agama kami di SMA dulu telah meninggal dunia. Innalillahi wa innailaihi rajiun.  

Mendengar kabar beliau meninggal, aku jadi merasa menyesal..mengapa harus aku tunda kunjunganku ke sekolah di tahun 2017 lalu saat aku singgah di Semarang usai PLPG di Solo.  Padahal Pak Anwari adalah salah satu guru yang aku ingin sekali bertemu.

Aku sangat ingat beliau.  Dan yang paling aku ingat adalah...saat beliau menawarkan kepada siswa-siswi yang mau belajar tambahan usai pulang sekolah..diminta masuk di jam dan kelas yang sudah ditentukan.  Pada saat itu, jam tambahan yang beliau tawarkan adalah tajwid dan bahasa Arab. Beliau mengajar kami dalam satu kelas. Mereka yang belajar bahasa Arab duduk di deretan sebelah kiri sedangkan yang mengikuti pelajaran tajwid duduk di barisan sebelah kanan.  Saat itu, aku mengikuti pelajaran tajwid supaya dapat membaca Alquran dengan baik.

Beliau memberi jam tambahan tidak lama, tidak lebih dari satu jam seingat saya.  Selesai mengajar beliau bergegas pulang.

Satu hal yang aku amati dari apa yang beliau lakukan adalah.  Insya Allah aku yakin..tidak ada honor tambahan yang beliau peroleh dari apa yang sudah beliau berikan.  Aku cenderung yakin bahwa beliau memberi materi tambahan murni karena dorongan jiwa seorang guru agama agar siswa nya dapat  membaca Alquran dengan baik dan mengenal bahasa Arab.

Alhamdulillah...memang aku rasakan setelah belajar tajwid dengan beliau..aku merasa mampu membaca Alquran dengan lebih baik.

Sebagai seorang murid yang sekarang juga menjadi guru...apa yang telah beliau lakukan adalah inspirasi bagiku saat ini.  Guru jaman dulu berbuat tanpa ada tunjangan sertifikasi..tapi yang diberikan ilmu dengan ketulusan. Ya Allah semoga aku mampu menjadi guru seperti beliau.  

Dengan kepergian beliau menghadap Allah...semoga Allah mengampuni dosa beliau dan membalas segala amalannya dengan pembalasan yang lebih baik. Aamiin.