Rabu, 30 Maret 2022
PRAKERIN kelas XI tahun 2022 telah selesai
Rabu, 16 Maret 2022
Monitoring siswa PKL yang kedua
Rabu, 15 Maret 2022 aku bersama Bu Mala dan Pak Ananto kembali melaksanakan monitoring siswa. Tidak sebagaimana dua minggu yang lalu, kali ini kami juga mengajak Bu Atika guru baru di jurusan ATU dan Bu Nurul guru matematika yang penasaran ingin melihat lokasi praktik.
Perjalanan ke lokasi kami rasakan lebih mudah dan lebih cepat karena kondisi jalan yang tidak lagi becek sebagaimana sebelumnya. Saat menanjak pun, aku bisa mengendalikan kendaraan yang aku naik. Hanya saja Bu Mala yang membonceng aku harus turun dan jalan kaki. Takut kalau nanti Bu Mala masih di atas kendaraan, bisa kenapa-kenapa.
Alhamdulillah sebagaimana kunjungan sebelumnya. Keadaan siswa dalam keadaan baik-baik saja. Kami melihat merek sedang melaksanakan kegiatan pemberian pakan. Saat itu kami melihat ayam sudah cukup besar, tersebar merata di seluruh kandang.
Selasa, 15 Maret 2022
Laporan prakerin 2022
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
PEMELIHARAAN AYAM BROILER
DI ….
DISUSUN OLEH :
………………………………………………
KELAS XI AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS
NISN : …………………..
DINAS PENDIDIKAN ACEH
SMK NEGERI 5 LANGSA
TAHUN 2022
PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Judul :
Nama : ………………….
Kelas : …………………
Langsa, …………….. 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan PRAKERIN ini dapat terselesaikan pada waktunya.
Prakerin yang berjudul ” Pemeliharaan Ayam Broiler di ………………..,” disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan siswa kelas XII dari SMK Negeri 5 Langsa.
Penyusunan dan penyelesaian laporan PRAKERIN ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Keluarga penulis, terutama kedua orangtua.
2. Ibu Roro Sri Hariyani, S.Pd, M.Si selaku kepala SMK Negeri 5 Langsa.
3. …………………………….
4. …………………………….
5. …………………………….
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. LLangsa, ………………
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan praktek kerja merupakan kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang mendukung kegiatan belajar mengajar siswa melalui kegiatan praktek kerja secara langsung di dunia kerja sesuai dengan program studi tertentu untuk mencapai keahlian kerja sebagai bekal untuk bekerja secara profesional.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka diterapkan suatu sistem pendidikan yang dikenal dengan istilah “Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)”.
Sistem ini merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematis program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian melalui kegiatan bekerja secara langsung dan terarah untuk mencapai tingkat keahlian profesional tertentu.
Keahlian profesional hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi yang ada dalam dunia kerja.Sehubungan dengan itu, maka siswa SMK pada jenjang tertentu diwajibkan mengikuti kegiatan praktek kerja secara langsung.
B. Tujuan
1. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah.
2. Melatih siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara profesional di dunia kerja yang sebenarnya.
3. Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa – siswi prakerin.
4. ……………………………..
C. Manfaat
1. Siswa terlatih menjadi tenaga kerja yang memiliki keahlian professional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan semangat kerja yang sesuai dengan tuntunan lapangan kerja.
2. ……………………………………..
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Ayam Broiler
Broiler adalah istilah yang biasa dipakai untuk menyebut ayam hasil budidaya teknologi peternakan yang memiliki karakteristik ekonomi dengan ciri khas pertumbuhan yang cepat, sebagai penghasil daging dengan konversi pakan rendah dan siap dipotong pada usia yang relatif muda. Pada umumnya broiler ini siap panen pada usia 28-45 hari dengan berat badan 1,2-1,9 kg/ekor (Priyatno, 2000).
2. Pemilihan DOC
DOC ini sebenarnya berasal dari singkatan ''Day Old Chick'', yang dapat diartikan sebagai anak ayam yang berumur 1 hari. Bibit yang baik mempunyai kriteria sebagai berikut sehat dan aktif bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran (anus) bersih, berat badan 37 g, dan posisi dalam kelompok menyebar. Kartasudjana dan Suprijatna (2006) menambahkan bahwa kualitas DOC yang dipelihara harus yang terbaik, karena performa yang jelek bukan saja dipengaruhi oleh faktor pemeliharaan tetapi juga oleh kualitas DOC pada saat diterima.
3. Perkandangan
Menurut Zainal Abidin (2002) kandang merupakan tempat hidup, tempat berproduksi, dan berfungsi untuk melindungi ayam dari gangguan binatang buas, melindungi ayam dari cuaca yang tidak bersahabat, membatasi ruang gerak ayam, menghindari resiko kehilangan ayam, mempermudah pengawasan, pemberian pakan dan air minum, serta pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Tipe kandang ayam broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter). Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar. Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah.
Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.
Lokasi kandang dekat dengan sumber air tetapi tidak becek serta sarana transportasi mudah. Menurut Fadilah (2004), lokasi yang dipilih untuk peternakan harus tersedia sumber air yang cukup, terutama pada musim kemarau. Air merupakan kebutuhan mutlak untuk ayam karena kandungan air dalam tubuh ayam bisa mencapai 70%. Jumlah air yang dikonsumsi ayam bergantung pada jenis ayam, umur, jenis kelamin, berat badan ayam dan cuaca.
Kandang dicuci dengan sprayer tekanan tinggi dari bagian atas, dinding dan tirai, hingga lantai. Proses pencucian ini harus meliputi semua bagian jangan sampai ada bagian yang terlewatkan serta menaburkan atau menyemprotkan kapur
tohor ke bagian dalam, lantai, dan sekeliling luar kandang Fadilah (2004). Rasyaf (2008) menjelaskan lebih lanjut bahwa kandang harus sudah dibersihkan dengan air bersih yang telah dicampur dengan pembunuh kuman/desinfektan. Semua peralatan, termasuk tempat ransum dan tempat minum.
4. Kebutuhan Nutrisi Broiler dan Air Minum
Untuk keperluan hidupnya dan untuk produksi, ayam membutuhkan sejumlah nutrisi yaitu protein yang mengandung asam amino seimbang dan berkualitas, energi yang berintikan karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral (Rasyaf, 1997). Kebutuhan zat nutrisi broiler pada fase yang berbeda tertera pada Tabel.
Tabel Kebutuhan Zat Nutrien Broiler Umur 0-6 Minggu
No Umur Kandungan nutrisi ransum
Protein (%) EM (kkal) Lemak (%) SK(%) Ca (%) P (%)
1 Starter 23 3200 4 3-5 1 0,45
2 Finisher 20 3200 3-4 3-6 0,9 0,4
Sumber : (NRC, 1984)
Menurut Rasyaf, 1993 ransum untuk ayam broiler dibedakan menjadi dua yaitu ransum untuk periode starter dan ransum untuk periode finisher. Fadilah (2004) menyatakan bahwa pemberian ransum dilakukan secara adlibitum dengan pemberian ransum berbentuk: tepung pada periode starter, butiran pecah pada periode finisher dan terkadang diberikan ransum yang berbentuk pellet. Pemberian ransum bertujuan menjamin pertambahan bobot badan dan produksi daging. Ransum untuk DOC diberikan dalam bentuk all mash. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pencernaan ransum di dalam saluran pencernaan DOC.
Pemberian air minum dilakukan secara terus-menerus atau adlibitum dengan tujuan agar ayam tidak mengalami dehidrasi sehingga produksi daging dapat optimal.
5. Program Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi yang penting pada ayam broiler yaitu vaksinasi ND/tetelo. Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 - 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata. Dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.
6. Konversi Pakan
Sesuai dengan tujuan pemeliharaannya yaitu memproduksi daging sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat, maka jumlah pemberian pakan tidak dibatasi (ad libitum) artinya berapa saja jumlah pakan yang dapat dihabiskan, itulah yang diberikan (Kartadisastra, 1994).
Konversi pakan merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan produksi yang dihasilkan. Konversi pakan pada broiler termasuk jumlah pakan yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 pounds atau 1 kg berat hidup.
Angka konversi pakan menunjukkan tingkat penggunaan ransum dimana jika angka konversi semakin kecil maka penggunaan ransum semakin efisien dan sebaliknya jika angka konversi besar maka penggunaan ransum tidak efisien.
7. Pertambahan Bobot Badan
Untuk mendapatkan pertambahan bobot badan yang maksimal maka sangat perlu diperhatikan keadaan kuantitas ransum. Ransum tersebut harus mengandung zat nutrisi dalam keadaan cukup dan seimbang sehingga dapat menunjang pertumbuhan maksimal (Yamin, 2002).
8. Pemanenan
Jadwal pertama panen biasanya telah ditentukan ketika ayam akan dipelihara (Fadilah, 2005). Selanjutmya, ayam yang akan dipanen harus dikurangi pakannya atau dipuasakan (tidak diberi makan) selama 4 sampai 6 jam sebelum ditangkap agar sisa pakan tidak terlalu banyak (tembolok ayam tidak penuh). Tembolok ayam yang penuh tidak disukai rumah potong ayam (RPA). Ayam harus bebas antibiotik 5 hari hingga 2 minggu sebelum panen tergantung jenis antibiotik.
Berat ayam biasanya diklasifikasikan menjadi ukuran kecil (0,8-1,2 kg), sedang (1,3-1,6 kg), besar (lebih dari 1,7 kg). Kegiatan yang dilakukan pasca panen adalah mengumpulkan peralatan kandang, membersihkan, menghitung pakan yang tersisa, dan menghitung produksi ayam (Fadilah, 2005).
BAB III
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
1.1 Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Praktek Karja Industri (PRAKERIN) di mulai dari tanggal ……………….. sampai dengan tanggal ……………….
1.2 Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini di laksanakan di ……………………………………………………….
1.3 Metode Pelaksanaan Prakerin
Metode pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yaitu:
1. Metode wawancara
Praktikan menanyakan secara langsung kepada DU/DI tentang cara pemeliharaan ayam broiler yang baik
2. Metode kerja nyata
Praktikan mempraktekkan secara langsung tentang cara pemberian pakan, pemberian air minum, pergantian litter dan tahap pemeliharaan DOC
3. Metode pengamatan
Praktikan mengamati secara langsung tentang cara pemeliharaan ayam broiler yang baik dari tahap sterter sampai pada tahap finisher.`
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN
Pelaksanaan Kegiatan Sebelum Pemeliharaan
(Tuliskan kegiatan apa saja yang dilaksanakan sebelum kegiatan pemeliharaan ayam).
Pelaksanaan Kegiatan Selama Pemeliharaan
(Tuliskan kegiatan apa saja yang dilaksanakan pada saat pemeliharaan ayam. Setiap kegiatan yang dilaksanakan uraikan tujuan apa).
Pelaksanaan Kegiatan Setelah Pemeliharaan
(Tuliskan kegiatan yang dilakukan setelah pemeliharaan ayam broiler).
B. Hasil Kegiatan
1. Ayam Broiler
Merk ayam broiler yang digunakan adalah…….dihasilkan oleh perusahaan……
Jumlah kotak yang masuk....kotak dengan jumlah DOC sebanyak....ekor.
2. Pemilihan DOC
DOC yang baik yang digunakan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Perkandangan
Kandang yang digunakan merupakan kandang panggung dengan bentuk atap ...
Kandang memiliki panjang.....m, lebar....m, dan tinggi kandang...
Bahan-bahan yang digunakan untuk membangun kandang berupa....
4. Kebutuhan Nutrisi Broiler dan Air Minum
Kebutuhan zat nutrisi broiler pada fase starter adalah ………………….dan zat nutrisi untuk fase finisher adalah ……………..
Pakan yang dibutuhkan untuk satu ekor ayam rata-rata adalah ……..kg
Pemberian air minum dilakukan secara terus-menerus atau adlibitum dengan tujuan agar ayam tidak mengalami dehidrasi sehingga produksi daging dapat optimal.
5. Program Vaksinasi
Program vaksinasi yang dilakukan adalah …..
6. Bobot Badan
Bobot badan yang diperoleh saat ayam dipanen rata-rata adalah …………………
7. Konversi pakan ayam broiler yang diperoleh adalah …………………
8. Pemanenan
Jumlah ayam yang dipanen sebanyak .....
Langkah-langkah yang dilakukan saat kegiatan pemanenan adalah………………………………………………………………
Selama pemeliharaan yang dilakukan sebanyak .....ekor ayam mati. Dengan demikian mortalitas ayam adalah....
(Tuliskan juga bagaimana pemasarannya)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
Senin, 07 Maret 2022
Kegiatan monitoring I
Selasa, tanggal 1 Maret 2022 saya bersama Bu Mala dan Pak Ananto melakukan kegiatan monitoring siswa PKL. Meski hari sempat diguyur hujan, hal itu tidak mengurangi semangat kami untuk tetap berangkat. Kebetulan pada hari itu siswa kelas XII Rangga dan Angga berkeinginan turut serta.
Sesampai di lokasi, Alhamdulillah kami mendapati anak-anak kelas XI dalam keadaan penuh semangat.
Kami melihat sebagian dari mereka sedang mengurusi anak ayam di kandang, dikarenakan merupakan jadwal mereka piket.
Saat pertama kali datang, anak ayam baru berumur 4 hari.